0
Literasi mengandung makna “membaca”. Dalam pengembangannya, membaca tidak hanya dimaknai membaca tulisan, tetapi bisa juga  membaca keadaan, termasuk  membaca lingkungan. Lingkungan yang belum sesuai harapan dan harus dibenahi, maka masyarakat wajib peka membaca  lingkungan  tersebut.

Demikian juga yang terjadi di SMPN 4 Ungaran, berawal dari rasa “judeg” karena  kantong plastik   sering tercecer di mana-mana, maka  pada saat peringatan Sumpah Pemuda kemarin, kepala SMPN 4 Ungaran menyetuskan bahwa kantong plastik  tidak lagi diperbolehkan menjadi bungkus makanan dan minuman.

Pada saat upacara,  dicanangkanlah  pelarangan penggunaan bungkus plastik tersebut dengan tulisan  “Selamat Tinggal Kantong Plastik, Selamat Datang Cangkir Cantik”.  Pernyataan tersebut mengandung dua ajakan yaitu tidak boleh lagi menggunakan kantong plastik sebagai tempat makanan dan minuman. Ajakan kedua adalah penggunaan cangkir sebagai pengganti kantong plastik. Makna utama “cangkir cantik”  adalah cantik manfaatnya.

Sejak dicanangkan peraturan di atas, para siswa membawa cangkir dari rumah dan dikumpulkan di lemari kelas. Ada juga  wali kelas yang  membelikan cangkir untuk satu kelas. Pada saat membeli minuman, anak-anak membawa cangkir ke kantin. Namun, sebagian siswa, terutama siswa laki-laki, tidak mau  membawa cangkir ke kantin.  Bagaimana mereka membeli minuman? Rupanya pedagang di kantin cerdas, mereka diam-diam juga menyiapkan cangkir atau gelas agar dagangannya tetap laris.

Kini, jarang sekali ditemui kantong plastik  berceceran di pelataran sekolah. Alhamdulillah, semoga ide bagus tersebut bisa diikuti sekolah yang lain. Selamat menjadi pembaca lingkungan yang baik.
*****

Post a Comment

 
Top